Selasa, 16 April 2013

Kisah Izzy Keyboardist KB






Satu personil Kangen Band lainnya adalah Izzy, yang kini berusia 18 tahun. Pemain keyboard ini tinggal dengan neneknya sejak kecil di Jalan Pahlawan, Kedaton, Bandar Lampung. Neneknya bernama Murniati kelahiran tahun 1951 dan ibu kandungnya bernama Evayanti kelahiran 1968. Ayahnya sudah lama tidak lagi bersama ibunya, cerai. Izzi anak semata wayang.
Rumah neneknya Izzi cukup besar dengan halaman yang luas. Ada tujuh petak kamar kos yang disewakan di halaman bagian kiri dan toko di sudut depan kiri. Sedangkan persis di depan rumahnya, Izzi membuat dua toko lagi untuk usaha neneknya. “Belum kepikiran mau usaha apa nantinya,” ujar Murniati, neneknya Izzi yang saya temui di rumahnya.

Dari Kangen Band, Izzy membeli mobil sedan bekas bermerk BMW seharga Rp60 juta. Mobil itu disimpannya di Lampung. Menurut neneknya, sejak kecil Izzi gemar membongkar pasang otomotif. Sejak dia bisa membawa mobil, dia juga yang kerap mengendarai mobil sedan merek Timor milik neneknya. “Izzi pernah hilangin satu motor keluarga,” ujar Murniati.
“Izzi itu anak yang makannya paling kuat dan banyak. Makanya, badannya cepat besar. Padahal usianya paling muda. Apalagi kalau sudah disiapkan sambel teri, bisa langsung ludes.”
Kehidupan keluarga neneknya cukup mapan. Namun tak sebanding dengan urusan rumah tangga orangtua kandungnya. Sejak kecil, ayahnya sudah berpisah dengan ibunya. Izzi akhirnya ditampung di rumah neneknya. Kakeknya bekerja di Inpeksi Pajak di Bandar Lampung. “Syukur dia sudah bisa dapat uang. Setiap Izzi memberikan uang, saya tolak. Saya sarankan, uangnya ditabung untuk masa depannya nanti.”
Sumber

Profil Personil Kangen Band






1.     Vokalis
Nama : Reyhan Githa Umara
TL        :
Twitter: @ReyhanGitha

 








2.     Guitaris  1
Nama : Dodhy Hardiyanto
TL        : 5 Mei 1984
Twitter: @dodhynewkangen






       
 
Guitaris 2
Nama : Rustam Wijaya
TL        :26 Oktober 1984
Twitter:@tama_kangen








 
  
5.     Keyboardist
Nama : Barry Alfarizy
TL        : 17 September  1989
Twitter: @izzynewkangen






6
.    







   Bassis
Nama : Novry Azwar
TL        : 7 November 1988
Twitter: @bebeblubuk











7.     Drummer
Nama : Baim Kurniawan
TL        : 28 November
Twitter  : @baimkangen_id






Kisah Andhika eks Kangen Band

Semasa kecil, Andhika sering membuat orang tuanya "mengurut dada". Kini vokalis Kangen Band ini membuat kedua orang tuanya bangga. Simak kisah perjalanan hidupnya mulai nomor ini.

KLIK - Detail Aku lahir 21 Mei 1984, bungsu dari dua bersaudara. Aku berasal dari sebuah keluarga sederhana di Bandar Lampung. Mama asli Palembang, sementara Papa berdarah Jawa. Saat bekerja di Palembang, ayahku bertemu dengan ibuku. Setelah berpacaran, keduanya lalu menikah dan pindah ke Bandar Lampung.

Kakakku perempuan. Umur kami hanya selisih dua tahun. Semasa kecil, aku termasuk bandel. Aku sering berantem, pukul-pukulan dengan teman-temanku. Ada saja penyebabnya. Misalnya, temanku melumuri baju yang kupakai dengan gulali yang sedang dimakannya.

Tentu saja aku marah dan memukulnya. Lalu, kalau awalnya aku dan temanku sedang main jambak-jambakan rambut, lama-kelamaan kami saling jambak dengan marah. Meski demikian, bukan berarti aku mengisi waktu bermainku bersama teman-teman dengan berantem terus, lo. Kami juga sering berpura-pura menjadi tokoh favorit kami, antara lain Power Ranger dan Satria Baja Hitam.

Waktu kelas 1 – 3 SD, nilai raporku sering merah, terutama untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama. Kemampuan otakku memang pas-pasan, hehe… Kedua pelajaran itu banyak hapalannya, padahal aku paling tidak suka menghapal. Aku jadi sering bolos sekolah kalau hari itu ada salah satu dari dua pelajaran itu. Agar ibuku tidak curiga, aku mengaku sakit panas dan mengompres dahi. Padahal sih, segar bugar. Ha ha….

KLIK - Detail Habis, aku takut pada guru Agamaku. Kalau aku tidak hapal, pasti dicubit. Rasanya sakit sekali. Buatku, diomeli dan dihukum karena sering membolos bukan lagi jadi hal asing. Antara lain, disuruh ngepel lantai kamar mandi. Lain waktu, aku disuruh berdiri dengan tangan menghormat di depan tiang bendera. Lama lho, aku disetrap di depan tiang bendera. Waktu akhirnya turun main, aku disuruh pulang.

DILARANG MAIN
Aku disetrap di depan tiang bendera gara-gara kepergok minggat dari kelas. Aku tiga kali diminta menyampaikan pesan agar orang tua datang ke sekolah, tapi pesan itu tak pernah kusampaikan. Habis, malas rasanya. Apesnya, aku tidak punya prestasi menonjol. Jadilah guru-guru makin dongkol terhadapku. Ironisnya, di rumah aku jadi "anak baik".

Aku patuh pada kedua orang tuaku dan tidak membuat onar. Pulang sekolah aku tidur siang, dan sore adalah waktuku belajar. Mama memang tidak mengizinkan anak-anaknya main keluar rumah, karena rumah kami terletak di pinggir jalan raya. Praktis, waktu itu aku jarang punya teman main di rumah. Hari libur pun kami tidak boleh main jauh-jauh.

KLIK - Detail Sedih sebenarnya tidak boleh main, karena menurutku, masa kecil adalah masanya bermain sepuasnya. Sementara anak-anak lain asyik bermain bola, gendongan atau kelereng, aku hanya di dalam kamar. Pernah, aku melanggar aturan Mama, bermain bola bersama teman-temanku. Eh, ternyata kakiku sobek. Pulangnya, aku kena omelan Mama. Haha..

Setelah kelas empat, aku mulai banyak teman, jadi nakalku sedikit berkurang. Tapi kupikir, wajar saja anak kecil nakal. Lebih baik nakal saat masih kecil ketimbang kelak setelah dewasa, kan? Sejak kelas 5 pula, angka di raporku mulai hitam semua. Karena tidak boleh main itulah, akhirnya aku jadi mengalihkan waktuku dengan belajar dan mengerjakan PR.

Oh ya, uang sakuku dulu Rp 100 sehari. Dulu Mama menjual es batu dengan memanfaatkan kulkas di rumah. Uang hasil penjualan es batu itu yang kuambil untuk uang jajan. Habis, Mama pernah bilang, kalau mau jajan, kami disuruh mengambil uang itu, yang diletakkan di atas kulkas. Karena Mama bilang begitu, kalau ingin jajan, kuambil saja semuanya. Kalau ingat masa itu, kupikir, aku ini licik juga ya. Haha… 

NGEMBAT UANG SPP
Waktu kelas 6, untuk pertama kalinya aku masuk supermarket di kotaku, diajak teman-temanku. Saat itu, aku memutuskan untuk membeli permen dalam kotak kemasan. Tapi kami tidak tahu di mana harus membayar. Kami berputar-putar di dalam supermarket mencari kasir, tapi ternyata tiba-tiba kami sudah ada di bagian luar supermarket itu.

KLIK - Detail Alarm supermarket berbunyi, dan kami ditangkap satpam. Haha… Tapi sungguh lo, kami tidak berniat mencuri. Untung kami segera dilepas lagi. Lulus SD, aku meneruskan ke SMP Wiyatama Bandar Lampung. Duduk di bangku SMP, kebandelanku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Saat SMP, aku pernah kecelakaan saat balapan motor dengan temanku.

Waktu itu kami bergandengan sambil ngebut. Tak tahunya di depanku ada mobil. Aku mengerem mendadak. Akibatnya, motorku ditabrak dari belakang oleh motor yang dinaiki temanku. Waktu SMP pula, aku mulai belajar merokok. Selain itu, aku juga sering ngembat uang SPP. Kalau ditanya orang tuaku, aku jawab uangnya sudah kubayar. Padahal sih, kupakai untuk jajan, beli benang dan layangan, atau untuk main musik.

Biasanya aku main layangan di atas genting rumah. Pokoknya bersenang-senang, tapi yang kulakukan tetap hal-hal yang positif, lo. Yah, namanya remaja, keinginan untuk punya uang pasti ada. Tapi karena kondisi perekonomian keluargaku pas-pasan, jalan keluar yang kuambil ya itu tadi.

Menjelang pengambilan rapor, supaya tidak ketahuan orang tua, aku sengaja minta uang dengan alasan untuk beli buku. Padahal uang itu kupakai untuk melunasi SPP. Haha… Bandel, ya? Kalau ketahuan, aku dihukum tidak diberi uang jajan. Yah, dibandingkan dengan dipukul, hukuman itu buatku lebih baik. Lagipula, orang tuaku tak pernah memukul. Dan untungnya, meski prestasiku biasa-biasa saja, aku lulus.

KLIK - Detail MAIN MUSIK
Sejak kelas 2 SMP memang aku sudah mulai main musik bersama teman-temanku, antara lain Bebek (???), Medi (???) dan Dodi, tetangga depan rumahku. Malah, Dodi sejak SD sudah pandai mencipta lagu dan main musik. Kami sering ikut festival, membawakan lagu-lagu kesukaan kami dari Metallica. Kelas 3 SMP, aku juga sempat ikut kursus vokal di Yamaha Music Club selama 3 bulan. Lagi-lagi, uang kursus pun aku embat, untuk jajan dan nonton bioskop bersama pacar. Hehe…

Tapi kalau sedang tidak punya uang, pacarku sudah puas kuajak ke sawah melihat kodok atau nonton layar tancap. Oh ya, kehidupanku saat SMP seolah berjalan sangat cepat. Tanpa terasa, aku sudah masuk SMA Pahlawan. Aku masuk sekolah swasta bukan karena anak orang kaya, lo, melainkan karena kemampuan akademikku biasa-biasa saja.

Kehidupan ekonomi keluargaku memang seadanya, tapi kedua orang tuaku sangat memperhatikan pendidikan kami. Mereka ingin kami mendapat pendidikan setinggi mungkin. Dulu, Papa bekerja sebagai satpam di rumah sakit pemerintah. Setelah itu, menjadi sopir ambulan. Sejak 1998, Papa yang pegawai negeri, naik pangkat menjadi pegawai administrasi.

Sedangkan Mama mengurus keluarga di rumah. Meski kehidupan keluargaku pas-pasan, tak pernah sekali pun kudengar Papa mengeluh. Bahkan tentang berat atau capeknya pekerjaan itu baginya. Papa memang pendiam, tidak seperti Mama yang 'cerewet'. Tapi setelah besar aku sadar kok, Mama cerewet karena ingin anaknya yang bandel ini menjadi anak yang baik. Toh, aku tahu, kedua orang tuaku sama-sama sayang padaku dan kakakku yang kini telah menikah.

(Nomor depan: cara berpikir Andhika mulai dewasa, meskipun saat SMA ia pernah membuat marah orang tuanya sehingga diancam ayahnya akan dikeluarkan dari sekolah. Di samping itu, karier bermusiknya terus berkembang. Bahkan, nama bandnya terkenal di Lampung, dan mereka ditawari rekaman di Jakarta. Sayang, jalan berliku menuju Ibukota sempat membuat mereka kapok karena harapn yang terlanjur membuncah mendadak pupus.)


Credits :Tabloid Nova  

Andika Eks Kangen Band Terancam 15 Tahun Bui

Andika Eks Kangen Band Terancam 15 Tahun Bui
Andika Mahesa Setiawan, 28 tahun, mantan vokalis Kangen Band melangsungkan pernikahan dengan Chairunisa alias Chacha, 17 tahun, warga Bandar Lampung. (09/02). Tempo/NUROCHMAN ARRAZIE
TEMPO.CO, Bandar Lampung -Pengadilan Negeri Tanjungkarang menggelar sidang kasus melarikan anak di bawah umur dengan terdakwa Mahesa Andika Setiawan, 28 tahun, eks vokalis Kangen Band, Kamis 07 Maret 2013.


Jaksa mendakwa Andika telah terbukti melarikan dan mencabuli anak di bawah umur. ''Perbuatan terdakwa telah melanggar Pasal 81 ayat 2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak,'' kata jaksa penuntut umum Hartono.

Hartono menyusun dakwaannya secara alternatif dengan Pasal 332 ayat 1 KUHP. Dengan demikian Andika yang sudah tiga kali berurusan dengan pengadilan itu terancam minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. ''Dia telah melarikan dan mencabuli anak di bawah umur tanpa seizin orang tua atau walinya,'' katanya.

Dalam dakwaannya, jaksa tunggal yang ditunjuk Kejaksaan Negeri Bandar Lampung itu membacakan secara detil kronologis kejadian. Secara gamblang dakwaan jaksa menggambarkan aktivitas seks antara Andika dan Chairunisa yang kini sudah menikah itu. Mendengar narasi dakwaan jaksa berbau cerita porno itu membuat para pengunjung 'tersenyum' dan hening menikmati kisah vulgar.

Sementara, Chairunisa yang hadir di ruang sidang memberikan dukungan ke Andika tak kuasa menahan malu. Sesekali perempuan muda itu tertunduk dan menutup muka. ''Saya malu mas,'' kata perempuan yang biasa disapa Chacha itu.

Usai mendengarkan dakwaan jaksa, pihak Andika mengajukan permohonan alih tahanan. Dari tahanan badan menjadi tahanan kota. Namun, hakim belum bisa mengabulkan karena belum memenuhi syarat penjaminan.

Sidang selanjutnya akan digelar Kamis, 14 Maret 2013 pekan depan dengan menghadirkan 5 orang saksi termasuk saksi pelapor dan korban. Itu Andika tidak mengajukan keberatan atas dakwaan jaksa. ''Sidang yang akan datang berlangsung tertutup karena merupakan sidang dengan kasus asusila dan mendengarkan keterangan korban,'' kata Binsar yang seolah baru sadar sidang Andika mestinya dilakukan secara tertutup.

Sidang secara terbuka itu membuat keluarga korban kecewa. Mereka mengaku heran karena sidang asusila digelar secara terbuka. ''Masak cerita seperti itu dibuka untuk umum. Tentu sangat malu,'' kata salah seorang kerabat korban yanh hadir dalam persidangan dan enggan disebut namanya.


NUROCHMAN ARRAZIE

Credits : Tempo.co

Daftar Lagu Kangen Band



  1. Adakah Jawabnya
  2. Anugrah
  3.  Beb, Aku Dan Dia
  4. Beri Kesempatan
  5. Bidadari Surgaku
  6. Bintang 14 Hari
  7. Cinta Tak Bersalah
  8. Cinta Terlarang
  9. Cinta Yang Sempurna
  10. Cuma Kamu
  11. Dengar Dan Rasakan
  12. Dinda
  13. Doy
  14. Hitam
  15. Jalan Menuju Surgamu
  16. Jangan Bertengkar Lagi
  17. Jangan Menangis Lagi
  18. Jangan Merasa
  19. Jika
  20. Juminten
  21. Karna Dirimu
  22. Kau Tipu  Aku
  23. Kehilanganmu Berat Bagiku
  24. Kembali Pulang
  25. Kucium Bibirmu
  26. Maafkan
  27. Malam Minggu
  28. Menunggu
  29. Nilailah Aku
  30. Penantian Yang Tertunda
  31. Pertikaian Diantara Kita
  32. Petualangan Cinta
  33. Puisi Terindah
  34. Pujaan hati
  35. Sambut Aku Dengan Cintamu
  36. Sampai Langit Tertutup
  37. Satura
  38. Sayang
  39. Selingkuh
  40. Tak Ingin Bersamamu
  41. Tentang Aku, Kau Dan Dia
  42. Tentang Bintang
  43. Tentang Jen
  44. Terbang Bersamaku
  45. Yakinlah Aku Menjemputmu
  46. Yang Aku Tau
  47. Yolanda

 
Welcome In Alita Khey's Blog Blogger Template by Ipietoon Blogger Template